A Thousand Splendid Suns (Buku #1 di tahun 2025)

(Might contain spoilers)

Halo semuanya, sekarang hari minggu 2 Maret 2025, hari kedua puasa Ramadan, dan aku pengen nulis sesuatu di blog. Beberapa hari ini aku sedikit kurang sehat karena kena flu, tapi sekarang sudah sangat membaik sih, tapi tetap ya masa-masa recovery tuh masa yang absurd kalo kata aku, rasanya overwhelmed dengan banyak hal. Katanya sih, kalau merasa overwhelmed, get your pen and start to write! So I will get my laptop instead and start to write.

A thousand splendid suns

Buku pertama yang selesai aku baca  di tahun ini. Mulainya udah lama sejak tahun lalu, tapi entah kenapa aku skip-skip terus, dan mulai aku seriusin bulan Januari kemarin, akhirnya selesai deh. Aku udah tahu bahwa buku ini bakalan bagus banget melihat dari review orang-orang, dan yap, BAGUS BANGET. Rasanya campur aduk bacanya. Dari pedih, merasa gak adil, sedih, ada juga sedikit romance, tapi sedikit banget.

Ceritanya di mulai dari kisah seorang anak bernama Maryam yang dicap 'anak haram' dan diasingkan oleh ayah kandungnya sendiri di sebuah 'kolba' tumbuh bersama ibunya yang sepertinya kalau aku baca punya masalah juga di kejiwaannya, sampai pada akhirnya ketika sang anak mencoba kabur, ibunya meninggal karena bunuh diri. Nah dari sinilah mungkin kehidupannya yang kurang beruntung dimulai. Ketika ayah kandungnya menikahkan Maryam dengan bapak-bapak tua.

Cerita kedua adalah seorang anak perempuan Afghanistan juga yang kehidupannya jauh berbeda dari Maryam, namanya Laila. Laila tumbuh dari keluarga yang berpendidikan, ayahnya guru, jadi ayahnya sangat mendukung pendidikan Laila. Singkat cerita semuanya tiba-tiba hancur ketika keluarganya terkena bom saat akan pindah keluar kota. Hingga tersisa Laila hidup sendirian. Dan mungkin karena takdir, Laila dan Maryam dipertemukan, dengan cara suami tua Maryam menikahi Laila yang masih sangat muda.

Oh ya dan semua penderitaan perempuan-perempuan muda ini ada karena perang di Afghanistan. Banyak kejadian-kejadian gila sih yang ada di buku ini, yang paling bikin ngilu waktu Laila harus melahirkan tapi karena kegilaan rezim Taliban, sampai rumah sakit sangat kekurangan supply medis, jadi Laila yang harusnya dioperasi caesar, dibelah perutnya tanpa obat bius! Itu aku bacanya ngilu banget sih. Dan masih banyak aturan-aturan gila lainnya yang ada buat perempuan Afghanistan saat itu. Tapi coba bayangin lagi bahwa sekarang, Taliban menguasai Afghanistan kayak pas tahun 90an. Gila sih.

Oke mungkin segitu dulu aja review yang penuh spoiler dari aku, karena tiba-tiba aku capek :) 

Bonus foto-foto pas aku baca bukunya.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

"The Alchemist" and My Thoughts

Orange and her

Birthday Journal